Paparan sinar matahari berlebih pada mata bisa menyebabkan cedera pada mata yang disebut retinopathy. Retinopathy terjadi saat sel-sel pendeteksi cahaya dalam retina mata mengalami kerusakan akibat terlalu banyak cahaya intens yang masuk mata. Cedera mata ini biasanya tidak disertai oleh rasa sakit, sehingga banyak orang yang tidak sadar saat melihat matahari mata mereka mengalami cedera.
Retinopathy lebih mudah terjadi saat seseorang melihat gerhana matahari, bahkan bisa menyebabkan kebutaan. Ketika keadaan mulai gelap akibat matahari semakin tertutup oleh bulan, pupil secara otomatis akan membuka lebih lebar dan memungkinkan lebih banyak cahaya masuk agar mata bisa melihat. Celakanya, saat hal tersebut bisa membuat mata menjadi tidak sensitif.
Saat matahari tiba-tiba mulai muncul kembali, pupil mata masih dalam posisi terbuka lebar dan sulit berkedip. Sehingga sinar matahari yang intens dalam jumlah besar akan langsung 'menghantam' retina dan menyebabkan retinopathy, bahkan kebutaan bila orang tersebut tidak segera berpaling dari matahari.
Menurut penelitian dari tahun 1995 di Turki, retina mata yang rusak akibat gerhana matahari baru akan mulai sembuh setelah dua bulan. Apabila kerusakan dan cedera mata masih tetap ada selama 18 setelahnya, bisa dipastikan luka retina mata penderita retinopathy akan permanen hingga 15 tahun!
Oleh sebab itu, NASA merekomendasi kan sebuah cara teraman untuk melihat gerhana matahari dengan mata telanjang, yakni memakai kacamata las atau kacamata dengan kaca yang lebih gelap lain.
Saat terjadi gerhana matahari , memang cahaya matahari tertutup oleh bulan, sehingga cahaya di sekitar alam menjadi redup. Tetapi meskipun cahaya matahari itu tertutup, pancaran cahayanya tak berkurang sedikit pun, hanya ukurannya saja yang menyusut.
Dan ketika kita mendongak ke atas menatap matahari, yang terjadi adalah pupil mata kita belum sempat bereaksi.
Akibatnya, cahaya matahari yang masuk ke mata berlebihan sehingga membuat mata kita bisa menjadi buta. Jadi, sebaiknya saat gerhana maupun tak ada gerhana, kita tidak menatap matahari secara langsung.
Gunakanlah alat bantu, seperti teropong, teleskop, kamera, atau instrumen optik lain untuk melihatnya. Sebab, di situ ada lensa yang dapat memusatkan cahaya. Nah, sebaiknya kamu jangan pernah melihat gerhana matahari dengan mata telanjang. Semoga kamu tidak menatap langsung sinar matahari, ya. Berbahaya untuk kesehatan matamu.
Watampone,10 Maret 2016
Hormat Saya,
Andi Muh. Darul Ramadhany
Tidak ada komentar:
Posting Komentar